BAB I
PEMBAHASAN
PROYEKSI MEDIA AUDIOVISUAL DIAM
A.
Pengertian Proyeksi Media
Audiovisual Diam.
Proyeksi Media Audiovisual diam Yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti :
1.
Film Bingkai/filmastip.
Film
bingkai adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya di bungkus bingkai
berukuran 2x2 inci terbuat dari karton, atau plastik.
Sebagai
suatu program, film bingkai sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai,
tergantung pada tujuan yang ingin di capai dan materi yang ingin di sajikan.
Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam
atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai bersuara (sound slide )
lamanya berkisar antara 10-13 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu
programpun bervariasi, ada yang hanya 10 buah, tapi ada juga yang sampai 160
buah atau lebih.
Adapun
Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
a.
Kelebihan film bingkai
sebagai media pendidikan adalah:
Æ
Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak;
Æ
Perhatian anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir
tertentu;
Æ
Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara
bebas;
Æ
Film bingkai berada di bawah kontrol guru;
Æ
Dapat dilakukan secara klasikal maupun individu;
Æ
Penyimpanannya mudah (praktis);
Æ
Dapat mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan
indera;
Æ
Mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya;
Æ
Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan media TV
atau film;
Æ
Program dibuat dalam waktu singkat.
b.
Kekurangan film bingkai
sebagai media pendidikan adalah:
Û
Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas
mudah hilang atau tertukar apabila penyimpanannya kurang baik.
Û
Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam (still).
Û
Penggunaan program slide suara memerlukan ruangan yang
gelap, apabila tidak gelap makagambar yang
diproyeksikan kurang jelas.
Û
Dibangdingkan dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel
pembuatan film bingkai jauh lebih mahal biayanya.
2.
Film
Rangkai.
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangka
berurutan merupakan satu kesatuan. Ukuran filmnya sama dengan film bingkai,
yaitu 35 mm. jumlah gambar satu rol film rangka antara 50 sampai dengan 75
gambar dengan panjang lebih kurang 100 sampai dengan 130 cm, tergantung pada
isi film itu. Film rangkai memiliki dua ukuran gambar yaitu gambar tunggal
(single Frame) (dengan ukuran ¾ inci x inci) dan gambar ganda (double
frame)(ukuran 11/2 inci x 1 inci).
Sebagaimana halnya film bingkai, film rangkai bisa tanpa
suara (silent). Bisa pula dengan suara (suara). Suara yang menyertai film
rangkai itu di maksudkan untuk menjelaskan isi. Selain dengan suara yang di
rekam, penjelasan dapat disampaikan dalam bentuk buku pedoman atau narasi tulis
di bawah gambar yang di bacakan oleh guru atau di baca sendiri oleh siswa.
Sebagai media pendidikan film rangkai mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu :
o Seperti hanya film bingkai, kecepatan penyajian film rangkai
bisa di atur, dapat di tambah narasi dengan kontrol oleh guru.
o Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan
yang berbeda dalam satu rangkai, seperti misalnya : foto, bagan, dokumen,
gambar, tabel simbol kartun, dan sebagainya.
o Urutan gambar sudah pasti karena film rangkai merupakan satu
kesatuan.
o Dapat untuk belajar kelompok maupun individual.
Sedangkan kelemahan
pokok film rangkai di bandingkan dengan film bingkai adalah sulit di edit
karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar di buat sendiri secara lokal dan
memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film bingkai ke film
rangkai.
3.
Slide Bersuara.
Slide
bersuara merupakan salah satu contoh dari media pembelajaran yaitu media audio-
visual. Media audio-visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar (Djamarah S.B, 1997:212).
Djamarah
S.B, dkk, (1995:47) menyatakan bahwa :
Sebagai
alat bantu (media pembelajaran) dalam pendidikan dan pengajaran, media audio-
visual mempunyai sifat sebagai berikut:
·
Kemampuan untuk
meningkatkan persepsi.
·
Kemampuan untuk
meningkatkan pengertian
·
Kemampuan untuk
meningkatkan transfer (pengalihan) belajar.
·
Kemampuan untuk
memberikan penguatan (reinforcement0 atau pengetahuan hasil yang dicapai
·
Kemampuan untuk
meningkatkan retensi (ingatan).
Secara lebih spesifik, slide bersuara termasuk ke dalam
media audio- visual diam. Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian
pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur
gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip
bersuara, dan halaman bersuara.
Slide
bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
Û Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik
perhatian.
Û
Dapat digunakan
secara klasikal maupun individu.
Û
Isi gambar berurutan,
dapat dilihat berulang- ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar
yang diinginkan.
Û
Pemakaian tidak
terikat oleh waktu.
Û
Gambar dapat
didiskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain
tanpa melepas film dari proyektor.
Û
Dapat dipergunakan
bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai.
Û
Sangat praktis dan
menyenangkan.
Û
Relatif tidak mahal,
karena dapat dipakai berulang kali.
Û
Pertunjukan gambar
dapat dipercepat atau diperlambat. (Rohani, Ahmad,1997: 85&86)
Slide bersuara merupakan suatu inovasi dalam pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan efektif membantu siswa
dalam memahami konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (mengkonkritkan suatu
yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide bersuara sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan semakin banyak
indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra yang
terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin
baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai
aplikasi komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker.
kak, bole tanya ini sumbernya dari mana? pendapat menurut sypa kalau mau bikin daftar pustaka nya. makasih kak
BalasHapus