Rabu, 28 Maret 2012

LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

Sebagai filter globalisasi dengan segala perkembangan dan kemajuan mengiringinya.
A. Ada empat landasan pancasila
1.    Landasan Historis
Bangsa indonesia terbentuk melaluisuatu proses sejarah yang cukup panjang sejak zaman kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit sampai datang nya bangsa lain yang menjajah sertai menguasai bangsa indonesia. Jadi secara historis bahwa nilai nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara, indonesia secara objektif historis telah dimiiki oleh bangsa indonesia sendiri sehingga asal nilai nilai pancasila tsb tidak lain dari bangsa indonesia sebagai kausa materialis pancasila, atas dasar pengertian dasar alasan historis inilah maka sangat penting bagi generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual kampus untuk mengkaj, memehami, dan mengembangkan pendekatan ilmiah, yang ada pikirannya akan memiliki satu kesadaran serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai nilai yang dimiliki nya sendiri. Materi inilah disebut civi educationI yaitu mata kuliah yang membahas tentang national philosofy bangsa indonesia.

2.  Landasan Kultural
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, senantiasa memiliki sebuah pandangan hidup agar tidak terombang ambing dalam kancah pergaulan hidup yang berbeda dengan bangsa lain.
Nilai nilai kemasyarakatan yang terkandung dalam sila sila pancasila bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seorang saja melainkan karya besar bangsa indonesia sendiri,  yang diangkat dari nilai nilai kultural yang dimiliki oleh bangsa indonesia sendiri melalui proses refleksi para pendiri negara seperti Ir. Soekarno, M. Yamin, dan Moh. Hatta.

3.   Landasan Yuridis
Landasan yuridis perkuliahan pendidikan pancasila diperguruan tinggi tertuang dalam UU No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila. Selanjutnya dalm SK Dirjen Dikti No 43/Dikti/Kep/2006, dijelaskan untuk memantapkan keperibadian mahasiswa dengan secara konsisiten mampu mewujudkan nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta tanah air dalam menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4.  Landasan Filosifis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa indonesia. Oleh  karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara filosofis, bangsa indonesia sebeum mendirikan negara adalh sebagai bangsa yang beketuhanan dan berperikemanusiaan, hal ini berdasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalh Mahluk Tuhan YME.




IDEOLOGI

A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Idea berarti gagasan
Logos berarti ilmu
Jadi ideologi secara harfiah ilmu tentang pengertian dasar atau ide.

Dalam pengertian sehari hari ide disamakan artinya dengan cita cita. Hubungan manusia dengan cita citanya disebu ideologi digmbarkan sebagai seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama. Sebagai sebuah sistem pemikiran ideologi dibedakan menjadi dua macam :
Ideologi Tertutup
Ideologi Terbuka

B.   FUNSI IDEOLOGI
·        Sebagai tujuan atau cita cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat.
·        Sebagai peraturan masyarakat dan karena sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.

C.  BEBERAPA IDEOLOGI YANG ADA

1.    Ideologi Pancasila
Berdasarkan pada hakekatnya manusia adalah mahluk individu dan mahluk sosial. Oleh karenanya, pancasila mengakui kebebasan dan kemerdekaan induvidu, namu juga harus mengakui hak dan kebebasan orang lain.













INDIVIDU





PANCASILA


MANUSIA










SOSIAL
 
SOSIAL

 







·  Pancasila menempatkan :
Manusia sebagai mahluk Ciptaan Tuhan
Manusia sebagai Mahluk individu
Manusia sebagai mahluk sosial
·  Memandang manusia sebagai mahluk yang bebas, liberalisme berprinsif bahwa rakyat merupakan ikatan dari individu yang bebas dan ikatan hukumlah yang mendasari,kehidupan bersama dalam negara.







2.  Landasan Liberarisme
Negara adalah alat atau sarana individu, sehingga masalah agama dalam negara sangat ditentukan oleh kebebasan individu seluler. Beragama atau tidak beragama tidak menjadi masalah. Sistem ini menggunakan pemikiran rasionalisme.












MENGEDEPANKAN ASPEK KESENDIRIAN

LIBERALISME

MANUSIA






 




3.   Sosialisme
Manusia adalah mahluk sosial saja kebebasan dan hak individu tidak ada. Agama itu candu.

IDENTITAS  NASIONAL

Manusia tidak bisa hidup dalam kesendirian. Manusia adalah zoon politikum yaitu mahluk yang berkelempok.

RINGKASAN :

·        NEGARA adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia.
·        Bangsa adalah persekutuan hidup manusia itu sendiri.
·        Bangsa maupun negara memiliki ciri khas, yang membedakan bangsa atau negara tsb dengan yang lain. Ciri bangsa atau negara merupakan identitas bangsa atau negara tsb.
·        Identitas yang dipakai atau disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
1.    PRIMORDIAL
Merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat membentuk bangsa negara , misalnya bangsa yahudi membentuk negara israel. Faktor lainnya meliputi ikatan kekerabatan kesamaan suku bangsa, daerah asal, bahasa lain lain.

2.  TOKOH
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.

3.   BHINNEKA TUNGGAL IKA
Prinsif bhinneka tunggal ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk bersatu dalam perbedaan ( unity in diversity ). Sikap bersepakat untuk hidup bersama dibawah satu bangsa meskipun latar belakangnya berbeda.

4.  SEJARAH
Persepsi yang sama diantaea warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa, persepsi yang sam tentang pengalaman masa lalu seperti sama sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat itu.


5.   PERKEMBANGAN EKONOMI
Perkembangan ekonomi ( industrialisasi ) akn melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Setiap orang akan saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan hidup, semakin kuat saling ketergantungan anggota masyarakat karena kebutuhan ekonomi, akan semakin besar solidaritas dan persatuannya dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar