MEDIA PENDIDIKAN
A.
Pengertian Media Pendidikan.
Definisi Media Pembelajaran, Media
berasal dari kata “Medium” yang berasal dari bahasa latin “Medius” yang berarti
“tengah” atau “sedang”. Pengertian media mengarah pada sesuatu yang
mengantar/meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan
penerima pesan.
Blacks dan Horalsen (dalam
Sihkabuden, 1999:1) juga mempunyai pendapat tentang media. Menurut mereka,
media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau
menyampaikan suatu pesan dimana medium itu merupakan jalan atau alat dengan
suatu pesan berjalan antara komunitor ke komunikan.
Sedangkan definisi pembelajaran
dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan pebelajar. mssembelajarkan
berarti usaha untuk membuat seseorang belajar. Dalam upaya pembelajaran terjadi
komunikasi antara pebelajar dengan guru, pembelajar atau pengajar. Proses ini
merupakan bagian proses komunikasi antar manusia (dalam hal ini adalah antara
pebelajar dan pembelajar). Dari kedua definisi tersebut maka dapat diartikan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pebelajar yang menjurus kearah
terjadinya proses belajar.
B. Pengembangan
Media Pembelajaran.
Semakin sadarnya orang
akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan.
Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan
ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada
penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan
secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap
informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan
secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi
dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media
pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar
adalah proses internal dalam diri manusia maka guru bukanlah merupakan
satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen dari sumber
belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication and
Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam
proses belajar, yaitu:
- Pesan; didalamnya mencakup
kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
- Orang; didalamnya mencakup
guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
- Bahan ;merupakan suatu format
yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran,seperti buku
paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head
transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut
software).
- Alat; yang dimaksud di sini
adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada butir 3 di
atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan
sebagainya.
- Teknik; yang dimaksud adalah
cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan pembelajaran guna
tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup
ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan
sebagainya.
- Latar (setting) atau
lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan
sebagainya.
C.
Kegunaan Media
Pembelajaran
Secara umum media
mempunyai kegunaan:
- Memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalistis.
- Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
- Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber
belajar.
- Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori
& kinestetiknya.
- Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi
yang sama.
Selain itu, kontribusi
media pembelajaran menurut Kemp and Dayton, 1985:
- Penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
- Pembelajaran
dapat lebih menarik
- Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
- Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
- Kualitas
pembelajaran dapat ditingkatkan
- Proses
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
- Sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan
- Peran
guru berubahan kearah yang positif
D. Fungsi
dan Peran Media Pembelajaran
Hamalik (1986)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam prose belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran
akan sangat membantu efektifitas proses pembeljaran dan penyampaian pesan atau
sis pelajaran pada saat itu. Di, samping itu media pembeljaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan datadengan menarik da
terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta
membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar (Kustandi & Sucipto,
2011 : 21).
Levie dan Letz
(1982) yang dikutif oleh Kustandi dan Sucipto (2011) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :
a.
Fungsi atensi, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
- Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang
bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap
siswa, misalnya informas yang menyangkut masalah sosial atau ras.
- Fungsi kognitif media visual terlihat dari
temuan-emuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat
iformasi atau pesan yang terkandung dalam gambar
- Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat
dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan
kata lain, media pemebelajran brfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang
lemah dan lambat menerima seta memahami isi pelajaran yang disajikan
dengan teks atau disajikan secara verbal.
Menurut Kemp dan Dayton
(1985: 28), media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media
itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya,
yaitu :
a. Memotivasi minat dan tindakan, dima media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drma atau hiburan.
- Menyajikan informasi, media pemebelajaran dapat
digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi
dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai pengantar,
ringkasandan laporan atau pengetahuan latar belakang.
- Memberi intruksi
Adapun peranan media dalam pembelajaran menurut Yusufhadi Miarso (2004 : 458)
sebagai berikut :
- Memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita,
sehingga dapatberfungsi secara optimal.
- Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
para mahasiswa atau peserta didik.
- Media dapat melampaui batas ruang kelas, karena banyak
hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh
siswa.
- Memungkinka adanya interaksi langsung antara mahaiswa
dan ligkungannya.
- Memiliki keseragaman pengamatan.
- Membangkitkan keinginan dan minat baru.
- Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
- Memeberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari
sesuatu yang konkr it maupun abstrak.
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untu k
belajar mandiri. Pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan
sendiri
- Meningkatkan kemampuan
keterbatasan baru ( new literacy)
- Meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan
meningkatkannya keadraran akan dinia sekitar
- Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri dosen maupun
mahasiswa.
Kemp dan Dayton (1985 : 3-4) mengemukakan beberpa hasil penelitian yang
menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral
pembelajaran di kelas, atau sebagai cara uatama pembelajaran langsung, sebagai
berikut :
a.
Penyampaian pelajaran tidak kaku.
- Pembelajaran bisa lebih menarik.
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya
teori belajar dan prinsip-prinsip-psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi sisa, umpan balik dan penguatan.
- Lama waktu pemebelajaran dapat dipersingkat, karena kebanyakan
media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan isi
pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapt diserap
oleh siswa lebh besar.
- Kualitas hasil belajar dapt ditingkatkan bila integrasi
kata dan gambar sebagai media pemebelajaran dapat mengkomunikasikan
elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasi dengan baik,
spesifik dan jelas.
- Pembelajaran dapat diberiakn kapan dan dimana saja
diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang
unuk penggunaan secara individu.
- Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajar
dan terhadapnproses belajar dapat ditingkatkan.
- Peran guru dapa berubah ke arah yang lebih positif.
Sudjana dan Riva’i (1992:2) mengemukakan manfaat
media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu sebagai berkut :
a. Pembelajaran akan lebih
menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
- Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisantenaga, apalagi
kalu guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
- Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar
sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Encylopedia of
Educational Reseach, dalam Hamalik (1994:15), memerinci manfaat media pembelajaran,
sebagai berikut :
- ¶ Meletakan dasar-dasar
yang konkrit untuk berfikir, sehingga mengurangi verbalisme.
- ¶ Memeperbesar perhatian
siswa.
- ¶ Meletakan dasar-dasar
yang penting untuk perkembangan belajar,sehingga, membuat pelajaran lebih
mantap.
- ¶ Memeberikan pengalaman
nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
- ¶ Menumbuhkan pemikiran
yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
- ¶ Membantu tumbuhnya
pengetian yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efesiensi
serta kergaman yang lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat
beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan beberapa peranan atau
manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar
mengajar, sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan
hasil belajar.
- Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi
yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa
untuk belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.
- Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera,
ruang, dan waktu.
- Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat
serta lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke
mueum atau kebun binatang.
E.
Klasifikasi Media
pembelajaran
Pada saat ini kta
diahadapkan pada piliahn medai yang abnyak sekali. Berbagai usah telah
dilakukan untuk membagi – bagi media dalam klasifikasi, katagiri atau golongan
tertentu, didasarkan pada kemampuannya, bentuk fisik, biaya, dan sebagainya.
Salah satu penggolongan media yang dilakukan oleh Schramm, yaitu :
a.
Media besar,dimana media ini memerlukan biaya
investasi besar dan perlu digunakan secara meluas untuk mencapai skala ekonomis.
- Media kecil, yaitu media yang sederhana dan dapat
dipakai secara lebih luwes.
Menurut Haney dan Ullmer ada tiga katagori utama
berbagai bentuk media pemebeajaran, yaitu :
§ Media yang mampu
menyajikan informasi (media penyaji).
§ Media yang
mengandung informasi (media objek).
§ Media yang memungkinkan
untuk berinteraksi (media interaktif)
Yang termasuk pada media
penyaji diantaranya : Grafis, bahan cetak dan gambar diam (kelompok satu),
media proyeksi dian seperti film bingkai (slides), film rangkai dan transparansi
(kelompok dua), Media Audio (kelompok tiga), audio ditambah media visual diam
(kelompok empat), Gambar hidup (flim) termasuk pada kelompok lima,
kelompok enam televisi, dan kelompok tujuh yaitu multimedia
Yang termasuk pada media
objek adalah benda tiga dimensi yang mengandung informasi, tidak adlm bentuk
penyajian tetapi melalui ciri fisiknyaseperti ukurannya, beratnya,
bentuknya, susunannya, warnanya, fungsinya dan sebagainya.
Adapun yang
termasuk apada media interaktifyaitu yang mempunyai karakteristik terpenting
ialah bahw siswa tidak hanya memerhatikan penyajian atau objek, tetapi dipaksa
untuk berinteraksi selama mengikuti pelajaran.
Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986),
mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan
suara saja, seperti tape recorder.
b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam
wujud visual.
c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke
dalam dua jenis
1) audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound
slide.
2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.
Jerold Kemp dan Diane K
Dayton (dalam Pribadi, 2004:1-5), mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai
berikut :
Media cetak
Media yang dipamerkan.
- Overhead transparancy.
- Rekaman suara.
- Side suara dan film strip.
- Presentasi multi gambar.
- Video film.
- Pmbelajaran berbasis komputer (computer based learning)
Dari pendapat para
ahli di atas maka, secara umum kita dapat mengelompokan media menjadi 4 macam,
yaitu :
1). Media Audio, yang mengandalkan kemampuan
suara seperti radio,
kaset,dsb
2). Media visual yaiu medai yang menampilkan gambar diam seperti ,
foto, lukisan dan sebagainya.
3). Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
seperti film, video dan sebagainya.
4). Media berbasis
komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer
F.
Pedoman Umum
Penggunaan Media Dalam Proses Pembelajaran
Setiap media
pembelajaran memilik kemampuan masing-masing, maka setiap guru diharapkan
menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu pertemuan. Hal
ini dimaksudkan, jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses
belajar mengajar yang akan dilakukan guru di dalam kelas. Harapan yang besar
tentu saja agar media menjadi alat abntu yang dapat mempercepat atau
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam usaha menggunakan
media dalam proses belajar mengajar, menurut Yusufhadi Miarso (2004:461), perlu
diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut :
a.
Tidak ada suatu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran.Masing-masing jenis media mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih
media akan lebih mampu membantu ercapainyaa tujuan pembelajaran.
- Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus
menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
- Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri
media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
- Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk
kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara
klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau
belajar mandiri.
- Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup
seperti preview media yang dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang
dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum
peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan
mengganggu kelancaran proses belajar mengajar dan mengurangi waktu
belajar.
- Peserta didik perlu disiapkan sebelum media
pembelajaran digunakan, agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada
hal-hal yang penting selama penyajian dengan media berlangsung.
- Penggunaan media harus diusahkan agar senantiasa
melibatkan partisifasi aktif peserta.